DIKALA HIDAYAH MENYAPA

 Bermula dari tahun 2007, ketika diri ini masih duduk Di bangku SMK di salah satu kota baja.  Awal mula Allah memberi hidaya kepada manusia penuh dosa ini. Ketika penasaran dengan kakak sepupu yang datang kerumah beliau masih mondok di daerah jakarta tepatnya daerah ancol,  namanya  M. Tobron. "kenapa penampilanya berbeda.

Pertanya yg mengusik hati, setiap puasa sampai idul fitri beliau menginap dirumah,  kesempatan untuk bertanya,  akhirnya setiap hari selalu saya tanya masalah agama,  dari hal sholat,  jilban,  para sahabat,  dll.  Apa  bila beliau mau kemesjid selalu sayang bilang  " kak do'akan saya ya", beliau berkata "do'a apa?? ", dengan santai saya bilang "biar diberi hidayah ".  Setiap Hari,  setiab waktu sholat selalu itu yg ku minta. Dengan izin Allah alhamdulillah Allah mengetuk hati hambanya.  Saya bermimpi hampir jatuh kejurang yang didalamnya api yang menyala nyala,  tapi ada yang menarik tangan saya hingga tidak jadi jatuh kejurang itu. Semenjak mimpi itu saya mulai belajar agama. Orang lain menutut ilmu ke pondok pesantren,  sedang kan saya belajar dari lingkungan sekitar dan ustazah. 

Bersyukur lah yang orang tuanya. Mau membimbing anaknya kejalan Allah,  bersyukurlah ketika kalian dapat mengenyam pendidikan diponpok pesantern. Kalian akan merinukanya. 

Sedangkan saya rindu yang tak sampai menuju gerbang pendidikan pondok pesantern, tapi tetap lah bersyukur karna hidayah itu menyapa saya,   Ya Allah matikan hamba mu ini dalam hidayah mu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekuatan Dari Sebuah Tulisan

Melangkah menuju buku Solo Dengan Tulisan Sistematis

Menulis Diusia Senja, Siapa Takut!!