Memperbaiki Tulisan Dengan Tepat

Judul              : Memperbaiki Tulisan Dengan Tepat
Resme ke       : 12
Gelombang   : 29
Hari                : Jum'at
Tanggal          : 21 Juli 2023
Tema              : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Narasumber : Susanto, S.Pd
Mederator     : Sim Chung Wei, SP
Oleh               : Asmayati

Bismillah
Assalamu'alaikum.

Alhamdulillah malam ini tepatnya hari jum'at malam sabtu kita dapat berkumpul lagi di KBMN-29 pertemuan ke-12. Judul yang saya angkat dari tema malam ini yaitu "Memperbaiki Tulisan Dengan Tepat". Bersama narasumber Bapak Susanto, S.Pd dan mederator Sim Chung Wei, SP.

Malam ini diawali dengan sebuah pertanya  mungkin ini ada dibenak kita semu,  atau tulisan saya juga termaksud didalamnya: Pernahkan membaca sebuah karya tulis kemudian merasa kurang sreg, tidak nyaman? Mungkin karena banyak yang typo, atau banyak yang salah ejaan, huruf kapital kurang pas. Itulah perlunya proofreading. Apa itu proofreading? 
Mengapa perlu ada proofreading? 
Tekniknya bagaimana ya? 
Untuk menjawab itu semua mari kita simak pemaparan Bapak Susanto,  yang saya rangkum dalam tulisan dibawah ini. 

Proofreading diartikan sebagai kegiatan untuk mengoreksi (mengecek) tulisan. Tujuannya agar tulisan menjadi baik dan benar, enak dibaca dan mudah dipahami. Proofreading sebaiknya dilakukan oleh penulis sendiri atau orang lain yang profesional dalam bidang tersebut.

Proofreading berfungsi untuk melihat kesalahan dalam penulisan. Ada 4 kesalahan yang sering terjadi dalam sebuah tulisan dan menjadi perhatian serius oleh editor, yakni :
  1. Salah dalam pengetikan (typo) atau ejaan. Beberapa jenis typo. Typo Insidental (kesalahan mengetik, cukup hanya diperbaiki). Typo Individual (kesalahan pribadi. misalnya buku "BUku". Typo automatic (koreksi otomatis dari aplikasi. contoh : bisa -bias. sosial -social, asma-atsma. Typo Konseptual (bukan salah ketik melainkan salah konsep. contoh : karier-karir. tanda titik sesudah tanda seru atau tanya.
  2. Penggunaan tanda baca. Dengan mencari rujukan di EYD dan KBBI.
  3. Konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah. Konsisten, meskipun boleh saja menggunakan istilah lain akan tetapi perlu variasi, penggunaannya dalam kalimat. Jika sdh pakai aku, enaknya ya aku semua, tidak berganti dengan saya, misalnya
  4. Logika dalam sebuah tulisan. kalimat tidak menimbulkan penafsiran yang lain atau kalimat yang dibuat memiliki makna yang masuk akal.
Cara melakukan Proofreading naskah tulisan sendiri (self editing), adalah :
  • Menetralkan perasaan terhadap tulisan sendiri, dengan mendiamkan naskah beberapa waktu.
  • Membaca seluruh naskah yang sudah ditulis sebelum mengedit agar tidak salah asumsi.
  • Memeriksa saltik (typo), istilah, EYD dan struktur kelogisan.
Malam ini yang dapat saya simpulkan adalah, ketika kita hanya memiliki prinsip tulis saja dan posting saja. Hanya berlaku bagi penulis pemula, itu adalah saya yang belum bisa menulisan dengan benar apa lagi masalah tytpo,  istilah atau yang lainnya.  Malam ini untuk berubah menjadi lebih baik dalam menulis masih panjang dan jauh.  Semoga dengan bergabung dengan pegiat literasi dan mencoba memperbaiki tulisan dengan Proofreading and self editing adalah jalan yang terbaik. 

Sebelum acara ditutup oleh moderato,  peserta diperbolehkan untuk bertanya.  Semoga dengan materi dan tanyajawab menjadi motifasi untuk maju. Aamiinn

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melangkah menuju buku Solo Dengan Tulisan Sistematis

Kekuatan Dari Sebuah Tulisan

Menulis Diusia Senja, Siapa Takut!!